Monday 18 February 2013

PTK IPA 1

PTK IPA 1 LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MAJA KABUPATEN MAJALENGKA Oleh ADA ARMADA PAHLA, S.Pd., M.Pd. NIP. 19700318 199903 1 008 PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 4 MAJA 2011 HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1. Judul Penelitian Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Maja Kabupaten Majalengka 2. Peneliti a. Nama Lenngkap b. Jenis Kelamin c. Pangkat /Golongan/NIP d. Asal Sekolah ADA ARMADA PAHLA, S.Pd., M.Pd. Laki-laki Pembina / IV.a SMP Negeri 4 Maja 3. Lama Penelitian 4 Bulan (Januari - April 2011) 4. Biaya yang diperlukan Swadana Diketahui Majalengka, April 2010 Kepala SMP Negeri 4 Maja Peneliti Masturo Ade,S.Pd.,M.Pd. ADA ARMADA PAHLA, S.Pd., M.Pd. NIP. 19650904 198903 1 009 NIP. 19700318 199903 1 008 ABSTRAK Sejauh ini mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa, termasuk siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Maja. Hasil belajar yang dicapai siswa pada tahun-tahun sebelumnya selalu dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar siswa yang dicapai dapat disebabkan oleh motivasi siswa untuk belajar IPA kurang dan proses pembelajaran atau sarana belajar yang kurang memadai. Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa sehingga memudahkan siswa memahami konsep-konsep IPA. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilakukan 2 (dua) kali pertemuan. Pada siklus I menunjukan peningkatan prosentase aktivitas siswa, pada pertemuan pertama 36 % dan pertemuan kedua 68 %. Sedangkan di siklus II pertemuan pertama 72 % dan pertemua kedua 88 %. Hasil belajarpun mengalami peningkatan di siklus I ketuntasan belajar 76 %, sedangkan disiklus II ketuntasan belajar 84 %, disamping itu tanggapan siswa juga positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini terlihat dari angket yang dijawab siswa yang merasa senang dengan model pembelajaran ini. Kata kunci : Motivasi ; Hasil Belajar ; Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik, dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Penelitian ini berjudul “Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Maja Kabupaten Majalengka”. Permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian ini dilandasi oleh pengalaman peneliti selama mengajar, ternyata diperoleh temuan masih rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Maja tahun pelajaran 2010-2011. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA konsep Energi dan Usaha dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Selanjutnya, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih atas segala bantuan dan dukungan baik moril maupun spiritual kepada semua pihak sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih dan penghargaan peneliti sampaikan terutama kepada : 1. Bapak Masturo Ad, S.Pd.,M.Pd. Selaku Kepala SMPN 4 Maja 2. Rekan-rekan guru selaku observer, yang telah memberikan bantuan dan dorongannya selama penelitian ini berlangsung. 3. Para siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Maja tahun pelajaran 2010-2011 yang penuh kesabaran dan keuletan dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Kemudian, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat kekeliruan dan kekhilafan dalam menuangkan gagasannya. Segala saran dan kritik konstruktif sangat diharapkan untuk perbaikan pada penelitian di masa mendatang. Akhirnya, semoga laporan penelitian ini bisa bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di masa yang akan datang. Amiiin Ya Robbal ‘Alamiin. Majalengka, 6 April 2011 Peneliti DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Abstrak Kata Pengantar i Daftar Isi iii Daftar Tabel v Daftar Lampiran vi BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 B. Identifikasi Masalah 3 C. Pembatasan dan Rumusan Masalah 3 D. Tujuan Penelitian 4 E. Manfaat Hasil Penelitian 4 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar 6 B. Motivasi Belajar 10 C. Pembelajaran Kooperatif 12 D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 13 E. Gambaran Umum Konsep Energi dan Usaha 15 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 17 B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas 18 C. Data dan Teknik Pengumpulan Data 19 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Siklus I 1. Aktivitas Belajar 23 2. Hasil Belajar 24 3. Refleksi 26 B. Siklus II 1. Aktivitas Belajar 27 2. Hasil Belajar 28 3. Motivasi 28 4. Refleksi 29 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 33 B. Saran 33 DAFTAR PUSTAKA 35 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Siklus kegiatan penelitian . 18 Tabel 2. Prosentase Aktivitas Kelas. 29 Tabel 3. Prosentase Ketuntasan Belajar. 30 Tabel 4. Skor Nilai Rata-rata Kelas. 30 Tabel 5. Motivasi Siswa. 31 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran-lampiran 1. Daftar hadir siswa 2. Jadwal penelitian 3. Silabus 4. RPP 5. LKS 6. Lembar observasi kegiatan 7. Lembar pengamatan 8. Lembar jurnal harian 9. Data hasil pretest dan postest 10. Lembar angket siswa 11. Soal test siklus I dan siklus II 12. Foto KBM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu masalah rutin yang umumnya dilaksanakan guru di kelas, bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri akan tetapi terkait dengan berbagai faktor dan unsur. Oleh karena itu eksistensi seorang guru tidak hanya diukur dari penguasaan materi pelajaran atau menyiapkan perangkat-perangkat media yang diperlukan akan tetapi juga kemampuan menciptakan kondisi belajar yang kondusif. Selama ini perhatian sangat besar ditujukan pada upaya memberikan materi sebanyak-banyaknya kepada siswa, sangat jarang diperhatikan perbedaan-perbedaan individu dan suasana kelas yang sesungguhnya sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Berdasar pengamatan di lapangan, proses pembelajaran di sekolah dewasa ini kurang meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa. Masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan tipe konvensional secara monoton dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi biasanya guru menggunakan tipe ceramah dimana siswa hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan guru dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif. Proses pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut adanya partisifasi aktif dari seluruh siswa. Jadi kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator didalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Belajar kooferatif merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Belajar kooperatif memberikan kesempatan pada siswa untuk saling berinteraksi. Siswa yang saling menjelaskan pengertian suatu konsep pada temannya sebenarnya sedang mengalami proses belajar yang sangat efektif yang bisa memberikan hasil belajar yang jauh lebih maksimal daripada kalau dia mendengarkan penjelasan guru. Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang diperoleh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Maja, juga diakibatkan dari cara belajar siswa yang masih salah. Selama ini siswa belajarnya dengan cara menghafal (rote learning) bukan dimengerti atau dipahami sehingga tidak menghasilkan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning). Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya perolehan skor nilai hasil belajar dari ulangan harian / ulangan blok sangat rendah, yaitu berkisar antara 60% sampai dengan 70% di bawah KKM (Kriteris Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan. Berarti hanya sekitar 30% sampai dengan 40% yang sudah tuntas. Belajar dikatakan tuntas bila siswa telah mencapai prestasi belajar atau nilai dengan skor ≥ 60. Dengan demikian hasil belajar IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Maja Majalengka masih dianggap rendah. Bertolak dari pandangan bahwa belajar adalah mengalami sesuatu, prosesnya dapat berupa berbuat, bereaksi, mengalami sesuatu, menghayati sesuatu. Mengalami sesuatu berarti menghayati situasi-situasi yang sebenarnya dan mereaksi terhadap berbagai aspek situasi itu untuk tujuan-tujuan yang nyata bagi siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Maka untuk memecahkan permasalahan pembelajaran konsep IPA yang sulit dipahami, peneliti akan mencoba memberikan upaya melalui pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, peneliti dapat mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Situasi belajar siswa akan lebih kondusif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membangkitkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membangkitkan aktivitas belajar siswa. 4. Motivasi belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar. 5. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. C. Pembatasan dan Rumusan Masalah. 1. Masalah dalam penelitian ini penulis batasi pada : a) Proses pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya pada konsep energi dan usaha. b) Proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA khususnya pada konsep energi dan usaha. 2. Dalam penelitian ini penulis memberikan perumusan masalah sebagai berikut : a) Apakah proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajara IPA khususnya dalam konsep energi dan usaha. b) Apakah proses kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya dalam konsep energi dan usaha. D. Tujuan Penelitian Dari permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Meningkatkan motivasi belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Maja. 2. Meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Maja. E. Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaat dari penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi guru, kegiatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang efektif dan efisien (suasana belajar yang kondusif), mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi dan inovatif serta meningkatkan pemahaman guru dalam melakukan tindakan kelas. Sebagai upaya untuk mengatasi pembelajaran yang konvensional, dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas. 2. Bagi siswa, kegiatan pembelajaran dengan tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar, dan meningkatkan kegairahan belajar, karena bisa menarik perhatian siswa dengan anggota kelompoknya yang akan menimbulkan suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup, maka hasil belajarnya pun meningkat. 3. Bagi sekolah, penelitian ini dapat membantu memperbaiki proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA, sehingga sekolah bisa memfasilitasi segala keperluan untuk kelancaran proses pembelajaran tersebut. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Istilah belajar berarti suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku pada diri individu yang biasanya terjadi setelah adanya interaksi dengan sumber belajar, sumber belajar ini dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman. Menurut pendapat Nana Sudjana ( 1985 : 5) mengemukakan bahwa : “Belajar adalah sesuatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkahlaku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar”. Adapun istilah mengajar adalah menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Hal ini tidak harus berupa proses transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa. Aa Rooyakkers (1984:13) mengatakan bahwa : “Proses mengajar adalah menyampaikan bahan pelajaran yang berarti melaksanakan beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut tidak ada gunanya jika tidak mengarah pada tujuan tertentu” Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu bentuk pendidikan yang multi variable sudah tentu dalam proses penyelenggaraannya akan turut dipengaruhi serta melibatkan faktor-faktor lain. Faktor tersebut menurut Muhibin Syah (1995 : 132) secara umum terbagi atas tiga macam berupa : (1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti halnya minat, bakat dan kemampuan. (2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan disekitar siswa seperti keadaan keluarga, latar belakang ekonomi dan kemampuan guru dalam mengajar. (3) Faktor pendekatan mengajar, berupa upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, untuk menciptakan proses pembelajaran yang tepat dibutuhkan suatu formula bentuk pembelajaran yang utuh dan tentu saja menyeluruh, dalam arti proses pembelajaran melibatkan aktivitas siswa. Jadi pada hakekatnya, belajar adalah wujud keaktifan siswa walaupun derajatnya tidak sama antara siswa satu dengan yang lainnya dalam suatu proses belajar mengajar di kelas. Tetapi terdapat banyak keaktifan yang tak dapat dilihat dengan mata atau tak dapat diamati, misalnya menggunakan hasanah ilmu pengetahuannya untuk memecahkan masalah, memilih teorama-teorama untuk membuktikan proposisi, melakukan asimilasi dan atau akomodasi untuk memperoleh ilmu pengetahuan baru. Jadi yang dimaksud siswa belajar secara aktif adalah belajar dengan melibatkan keaktifan mental walaupun dalam banyak hal diperlukan keaktifan fisik. Setelah berakhirnya proses pembelajaran biasanya diperoleh hasil belajar yang merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar (Dimyati, 1999 : 3). Sementara itu, Ahmadi (1984 : 35) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap mengikuti tes. Menurut Sudjana (1999 : 25), hasil belajar pada dasarnya adalah perubahan tingkah laku atau keterampilan yang berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan aspek lain lewat serangkaian kegiatan membaca, mengamati, mendengar, meniru, menulis, dan lain sebagainya, sebagai bentuk pengalaman individu dengan lingkungan. Hasil belajar dipengaruhi 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) Faktor ini meliputi faktor fisiologis maupun psikologis. Faktor fisiologis antara lain: cacat badan, kesehatan dan sebagainya. Faktor psikologis antara lain berupa motivasi, minat, reaksi, konsentrasi, organisasi, repetisi, komprehensif, dan sebagainya. b) Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa) Faktor ini datangnya dari luar diri siswa, faktor ini melipui faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketersediaan sarana dan prasarana atau adanya laboratorium. Hasil belajar dapat digolongkan pada hasil yang bersifat penguasaan sesaat dan penguasaan berkelanjutan. Penguasaan sesaat contohnya pengetahuan tentang fakta, teori, istilah-istilah, pendapat dan sebagainya. Hasil belajar yang bersifat berkelanjutan harus dilakukan terus menerus dalam hampir setiap kegiatan belajar. Penguasaan berkelanjutan misalnya keterampilan tertentu dalam mengolah suatu produk, menyelesaikan perhitungan dan sebagainya. Agar hasil belajar yang dicapai oleh siswa tinggi dan berkualitas, tujuan pengajaran yang dicapai juga tinggi, sangat dipengaruhi oleh proses interaksi antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa akan baik bila komunikasi antara guru dan siswa juga berjalan dengan baik. Kemudian untuk mengukur hasil belajar dalam penentuan keberhasilan siswa dalam suatu proses pembelajaran yang sering digunakan adalah berupa tes hasil belajar. Tes hasil belajar disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes itu sendiri, misalnya dalam bentuk pretes dan postes. Pretes adalah tes yang diberikan sebelum suatu pelajaran dimulai yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana siswa telah menguasai bahan yang akan diberikan. Sedangkan postes adalah tes yang diberikan sesudah suatu pelajaran selesai diajarkan, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa tersebut telah menguasai bahan yang telah diajarkan. Perbedaan hasil kedua jenis tes ini akan ditentukan oleh kualitas pembelajarannya. Jika proses pembelajaran baik maka pengaruhnya ialah terdapat perbedaan yang besar antara postes dengan pretes. Pertanyaan-pertanyaan pada pretes harus dibuat sama dengan pertanyaan-pertanyaan pada postes, supaya kedua hasil tes ini dapat dibandingkan. B. Motivasi Belajar Menurut Tita Rosita (1995 : 102) “Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya”. Agar pembelajaran menjadi lebih berkualitas maka guru harus dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, sebab jika tidak ada dorongan dalam diri siswa untuk belajar, maka proses pembelajaran tidak akan efektif. Siswa yang termotivasi belajar akan berpartisipasi secara aktif dalam pelajaran yang berlangsung tanpa rasa terpaksa, tetapi secara sukarela atas inisiatif sendiri. Sebagai akibat dari hal ini maka hasil belajar yang dicapai akan lebih lama diserap, karena dengan adanya motivasi belajar tersebut maka dorongan dalam diri siswa akan terpenuhi; dan siswa akan merasa puas dengan hasil belajar yang dirasakan sebagai pemenuhan kebutuhan. Dalam kegiatan belajar di kelas ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu: 1) kemana siswa menuju pada akhir kegiatan, 2) bagaimana caranya agar siswa tiba pada sasaran yang dituju, 3) bagaimana agar dapat diketahui apakah sasaran yang dituju itu sudah tercapai atau belum. Agar melalui ketiga hal tersebut guru harus menciptakan kondisi yang dapat merangsang timbulnya motivasi belajar siswa. Menurut Ratna Wilis Dahar (1985 : 8) “Motivasi berfungsi mengikat perhatian siswa, menggiatkan semangat belajar, menyediakan kondisi yang optimal untuk belajar”. Oleh karena itu maka guru harus membangkitkan motivasi belajar siswa terlebih dahulu sebelum proses pembelajaran dimulai. Selanjutnya Ratna Wilis Dahar (1985 : 8) mengemukakan bahwa Motivasi juga dapat berfungsi untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, khususnya untuk menemukan jalan untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dalam kelompoknya mengenai materi pelajaran yang dipelajarinya. Berdasarkan penyebab timbulnya, ada dua jenis motivasi; yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul dari luar diri individu, baik yang disebabkan oleh orang lain maupun oleh keadaan alam dan lingkungan. Seperti keluarga, masyarakat, sekolah. Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa tekanan dari luar. Menurut Ratna Wilis Dahar (1985 : 13) “Motivasi instrinsik jauh lebih kuat dari pada motivasi ekstrinsik, karena timbulnya motivasi instrinsik ini sepenuhnya disadari oleh individu yang terlibat, tanpa desakan atau dorongan apapun”. Motivasi instrinsik dapat mengubah sikap seseorang dari malas menjadi giat belajar. Motivasi ekstrinsik dapat membantu timbulnya motivasi instrinsik, yang berpengaruh lebih kuat terhadap keberhasilan belajar. Kemungkinan penyebab rendahnya motivasi belajar siswa diantaranya, siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPA itu sulit. kemungkinan lainnya adalah model pembelajaran yang digunakan masih berorientasi pada guru sehingga siswa belum terlibat aktif secara maksimal dalam proses pembelajaran, oleh karena itu maka perlu upaya untuk membangkitkan motivasi belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPA agar hasil pembelajaran menjadi bermakna perlu menggunakan pendekatan yang sesuai, antara lain dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). C. Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Menurut Anita Lie (2004 : 29), “Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan”. Penerapan pembelajaran kooperatif akan memberikan hasil yang efektif kalau memperhatikan dua prinsip inti berikut. Yang pertama adalah adanya saling ketergantungan yang positif. Semua anggota dalam kelompok saling bergantung kepada anggota lain dalam mencapai tujuan kelompok, misalnya menyelesaikan tugas dari guru. Prinsip yang kedua adalah tanggungjawab pribadi (individual accountability). Di sini setiap anggota kelompok harus memiliki kontribusi aktif dalam bekerja sama. D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ( Model Tim Ahli ) Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya. Dengan demikian, jigsaw juga dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Menurut Anita Lie (2004 : 69), “siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi”. Para anggota dari kelompok yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lian tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli. Langkah-langkah Jigsaw adalah sebagai berikut : 1) Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 4 sampai dengan 6 orang. Sebaiknya kelompok terdiri atas siswa dengan beragam latar belakang, misalnya dari segi prestasi, jenis kelamin, suku, agama, status sosial dan lain-lain. Kelompok ini disebut kelompok asal. 2) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda 3) Setiap siswa yang mendapat sub topik yang sama berkumpul membentuk tim ahli. Tim ahli membahas sub topik masing-masing dan menjadi ahli dalam topik itu. 4) Setelah selesai berdiskusi dalam tim ahli, anggota kembali ke kelompok asal masing-masing. Kemudian secara bergantian, tiap siswa yang telah menjadi ahli mengajar teman satu tim mereka tentang sub topik yang mereka kuasai. 5) Kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, atau membuat rangkuman. Guru bisa juga memberikan tes pada kelompok. Tapi pada saat mengerjakan tes siswa tidak boleh bekerja sama. Bagan pengelolaan siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw : I II Keterangan : I : Kelompok asal II : Kelompok ahli E. Gambaran Umum Konsep Energi dan Usaha Kompetensi dasar yang harus disampaikan pada konsep energi dan usaha yang tercantum dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di kelas VIII semester genap adalah : Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Energi merupakan besaran skalar, energi bersifat kekal yang berarti tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat berubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk yang lain. 1). Bentuk-bentuk Energi Beberapa bentuk energi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, antara lain energi kimia, energi kalor, energi bunyi, energi cahaya, energi listrik, energi nuklir, dan energi mekanik. 2). Perubahan energi (Konversi Energi). Konversi energi adalah perubahan suatu bentuk energi ke bentuk energi lain. Alat atau benda yang melakukan konversi energi disebut converter. 3). Hukum Kekekalan Energi Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah bentuk dari energi yang satu ke energi yang lain. 4). Sumber-sumber Energi. Sumber energi ada yang dapat diperbarui dan ada yang tidak dapat diperbarui. Sumber energi yang tidak dapat diperbarui ialah sumber energi yang jika sudah habis tidak dapat diadakan lagi. Sumber energi yang dapat diperbarui ialah sumber energi yang jika sudah habis, dapat diadakan kembali. 5). Usaha Usaha (W) adalah hasil kali antara gaya dengan perpindahan yang searah gaya. Benda dikatakan melakukan usaha jika ada gaya (F) yang bekerja dan ada perpindahan (S). Usaha dirumuskan W = F X S BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research ( CAR ). Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas, khususnya pada pemahaman konsep energi dan konsep usaha dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw . Langkah-langkah yang ditempuh mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian akan dijabarkan dalam uraian berikut ini. A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2010-2011 di SMP Negeri 4 Maja mulai dari bulan Januari sampai dengan Maret sebanyak 4 kali pertemuan yang dibagi menjadi 2 siklus. Siklus I sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan. Jumlah jam pelajaran IPA dalam satu minggu adalah 4 jam pelajaran dimana satu jam pelajaran waktunya 40 menit. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII sebanyak 40 siswa. Peneliti mengambil subjek siswa kelas VIII E mengingat karakteristiknya cenderung lebih pasif dibandingkan kelas lain dan berdasarkan dari hasil belajar pada konsep materi sebelumnya masih dianggap relatif rendah. . B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun tahapan yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18) bahwa tahap-tahap tersebut atau biasa disebut siklus (putaran) terdiri dari empat komponen yang meliputi : (a) perencanaan (planning), (b) aksi/tindakan (acting), (c) observasi (observing), (d) refleksi (reflecting). Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 1 : Siklus Kegiatan Penelitian Siklus I Perencanaan • Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dilaksanakan. • Menentukan pokok bahasan • Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). • Menyiapkan sumber belajar seperti buku • Mengembangkan format evaluasi Tindakan • Melaksanakan KBM yang mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan. • Melakukan evaluasi dalam bentuk tes kemampuan pemahaman konsep yang dipelajari. Pengamatan Melakukan observasi dengan menggunakan format observasi Refleksi • Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi efektifitas waktu yang telah dilaksanakan. • Membahas hasil tindakan. • Memperbaiki pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan yang belum mencapai sasaran. • Evaluasi tindakan. Indikator keberhasilan siklus I • Instrument-instrumen yang telah disiapkan pada siklus I dapat dilaksanakan semua • Siswa mampu melaksanakan KBM dengan aktifitas yang tinggi. • Siswa mampu menunjukan bentuk-bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Siklus II Perencanaan • Identifikasi masalah dan penetapan alternatife pemecahan masalah • Pengembangan program tindakan II Tidakan • Pelaksanaan program tindakan II Pengamatan • Pengumpulan data tindakan II Refleksi • Evaluasi tindakan II Indicator keberhasilan siklus II • Instrument-instrumen yang telah disiapkan pada siklus II dapat terlaksanakan semua • Aktifitas siswa dalam KBM meningkat. • Motivasi siswa dalam KBM meningkat • Hampir 100 % pencapaian hasil belajar menunjukan peningkatan. C. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data Sumber data penelitian ini adalah siswa, sedangkan jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang meliputi : • Data hasil pretes dan postes • Hasil observasi terhadap proses Kegiatan Belajar-Mengajar • Jawaban angket • Jurnal harian/catatan lapangan • Foto kegiatan 2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, pretes, dan postes pada tiap siklus dan dilengkapi jurnal harian (catatan harian). a. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dari observasi tersebut dapat dilihat peningkatan aktivitas belajar yang meliputi frekuensi aktivitas dan peningkatan kerjasama antar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Angket Angket digunakan untuk melihat motivasi siswa dari pembelajaran yang telah dilakukan, dimana angket adalah merupakan tanggapan dari seluruh siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, bermanfaat atau dapat dirasakan oleh siswa dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. c. Jurnal Harian (Catatan Harian) Seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran tidak semuanya tercantum dalam lembar observasi. Oleh karena itu di lengkapi lagi dengan jurnal harian / catatan harian yang merupakan alat bantu perekam yang paling sederhana yang memuat perilaku khusus siswa maupun permasalahan yang dapat di jadikan pertimbangan bagi pelaksanaan langkah-langkah berikutnya. d. Foto Untuk merekam peristiwa penting seperti aspek kegiatan kelas, aktivitas kelas atau untuk memperjelas data dan hasil observasi dari penelitian ini, di gunakan foto. Foto ini juga dapat membantu dalam evaluasi tentang data – data lainnya. e. Data Tes Hasil Belajar Data tes hasil belajar berupa data kuantitatif yang di peroleh melalui pretes sebelum diadakan tindakan pada masing-masing siklus dan postes setelah berakhirnya setiap siklus. Hal ini dimaksudkan agar setiap berakhirnya disetiap siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan yang didapat oleh siswa melalui pembelajaran pemahaman materi pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Data hasil tes tersebut bisa di jadikan acuan, pertimbangan, bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan pada siklus berikutnya. 3. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Data Observasi Data obsevasi ini di ambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator sebagai observer, yang dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas. Pengolahannya dengan menggunakan rumus : A − X 100% , dimana A = Jumlah siswa yang melakukan B kegiatan B = Jumlah siswa keseluruhan b. Data Angket Menganalisis data hasil angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Jumlah responden actual −−−−−−−−−−−−−−−−−−− X 100 % Jumlah seluruh responden c. Data Tes Hasil Belajar Peneliti menentukan nilai setiap siswa dari hasil pretes dan postes masing-masing siklus dengan pemberian nilai skala 100, dimana KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk pelajaran IPA adalah 60. Kemudian menentukan banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan 60 (siswa yang sudah tuntas). Banyaknya siswa yang mendapat nilai ≥ 60 di hitung prosentasenya dengan menggunakan rumus : Jumlah siswa yang tuntas X 100 % Jumlah seluruh siswa Sementara skor nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan skor nilai seluruh siswa dibagi dengan jumlah siswa. d. Data Jurnal Harian Peneliti sebagai orang yang terlibat secara aktif dalam pelaksanaan tindakan, dan juga guru lain sebagai observer menyimpulkan dan mendeskripsikan kejadian selama penelitian berlangsung baik pada siklus I maupun siklus II. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan hasil implementasi dari proses pembelajaran dengan model kooperatif learning tipe jigsaw dalam rangka meningkatkan motivasi serta aktivitas siswa dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Di awal setiap siklus diadakan pretes I dan pretes II, demikian pula diakhir setiap siklus diadakan postes yaitu postes I dan postes II setelah proses pembelajaran berakhir atau setelah diberi tindakan. Hasil penelitian dan beberapa temuan saat pelaksanaan berlangsung beserta pembahasannya akan diuraikan pada masing-masing siklus berikut ini : A. Siklus I. 1. Aktivitas Belajar Pada pertemuan pertama di siklus I, yaitu hari Senin tanggal 9 Februari 2011, dilakukan pretes siklus I, setelah melakukan pretes siswa berada pada tatanan kelompok masing-masing yang terdiri dari enam kelompok yang beranggotakan empat orang setiap kelompok dan satu kelompok terdiri dari lima orang, kemudian guru membagikan LKS kepada setiap siswa dalam kelompok tersebut, setelah siswa mendapatkan bagian LKS masing-masing siswa bergabung dalam kelompok ahli sesuai dengan LKS yang akan dikerjakannya, terbagi dalam empat kelompok ahli untuk melakukan diskusi. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan diskusi di kelompok ahli peneliti dibantu oleh observer mengamati beberapa aktivitas siswa, diantaranya kerjasama dalam kelompok, bertanya, mengemukakan pendapat pada saat berlangsungnya diskusi kelompok dan membuat rangkuman yang ditulis dalam buku catatan masing-masing. Pada pertemuan pertama ini belum nampak adanya aktivitas siswa yang mencolok, namun siswa lebih cenderung untuk memperhatikan penjelasan temannya yang dianggap lebih pandai dari dirinya. Berdasar data hasil observasi, diperoleh 12 orang siswa (30 %) yang bekerjasama, 8 orang siswa (20 %) yang bertanya, 10 orang siswa (25 %) yang mengemukakan pendapat dalam diskusi dan 10 orang siswa (25%) yang membuat rangkuman. Prosentase aktivitas belajar secara keseluruhan diperoleh sebesar 30 %. Data tersebut diperoleh melalui lembar observasi kegiatan siswa. Pada pertemuan kedua di siklus I yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Februari 2011 guru meminta siswa untuk berada pada tatanan kelompok asal, kemudian secara bergiliran siswa diminta untuk menjelaskan hasil diskusi pada kelompok ahli kepada temannya di kelompok asal. Pada pertemuan kedua ini siswa sudah mulai terlihat aktif. Aktivitas kelas pada pertemuan kedua ini sudah ada peningkatan dibandingkan pertemuan pertama. Aktivitas kerjasama 12 orang siswa (30 %), bertanya 8 orang siswa (20 %), aktivitas yang mengemukakan pendapat 12 orang siswa (30 %), dan yang membuat rangkuman 12 orang siswa (40 %). Prosentase aktivitas kelas secara keseluruhan yaitu 70 %. Dibadingkan dengan pertemuan pertama, sudah ada peningkatan aktivitas kelas sebesar 30 %. 2. Hasil Belajar. Pada awal kegiatan penelitian, sebelum pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus I, tepatnya hari Rabu, 9 Februari 2011 , siswa diberikan tes awal berupa pretes I yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum diadakan proses pembelajaran tentang energi dan perubuhannya. Hasil pretes I ternyata diperoleh skor nilai rata-rata 44,20 dan prosentase ketuntasan belajar sebesar 25 % yaitu hanya 10 orang siswa yang sudah tuntas dari 40 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep energi dan perubahannya secara umum masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan yaitu 60. Walaupun demikian skor nilai ini masih dianggap wajar, karena memang belum diajarkan (belum dilakukan proses pembelajaran di kelas). Waktu yang digunakan untuk pretes I adalah 30 menit. Berdasarkan hasil pretes I yang diperoleh, yaitu ketuntasan belajar hanya 25 %, maka dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam melakukan suatu upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep energi dan perubahannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Setelah proses pembelajaran yang berlangsung di siklus I, sebanyak 2 kali pertemuan maka untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar setelah diberi tindakan, siswa diberikan postes I yang dilaksanakan hari Senin tanggal 14 Februari 2011. Berdasarkan hasil dari postes I diperoleh skor nilai rata-rata 64,60 dan prosentase ketuntasan belajar mencapai 75 %, yaitu sebanyak 30 siswa yang sudah tuntas, dan hanya 10 orang siswa yang belum tuntas. 3. Refleksi Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi di siklus I, bahwa setelah proses pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan ( setelah diberi tindakan ), ternyata penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw konsep energi dan perubahannya memberikan hasil yang cukup memuaskan sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini dapat dikatakan adanya peningkatan prosentase aktivitas kelas. Secara keseluruhan aktivitas belajar di siklus I meningkat dari 30 % menjadi 70 %. Dalam hal ini aktivitas kelas sudah termasuk kategori aktif, karena kriteria keaktifan kelas dikatakan cukup apabila proses aktivitas kelas berkisar antara 50 – 75%. Namun ada beberapa jenis aktivitas siswa yang masih dianggap rendah, yaitu aktivitas dalam hal aktivitas mengemukakan pendapat. Hasil prediksi diperkirakan bahwa siswa masih belum menguasai betul materi pelajaran yang sedang dibahas, sehingga timbul rasa tidak percaya diri atau suatu keragu-raguan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri ataupun menyanggah pendapat orang lain. Oleh karena itu nampaknya perlu ada pendekatan guru terhadap siswa untuk bisa merangsang atau menumbuhkan rasa percaya diri bagi siswa dengan cara belajar yang maksimal dan menjelaskan bahwa hal ini masih sedang taraf belajar. Siswa juga perlu dilatih keberanian mentalnya untuk mau mencoba aktif dalam hal mengemukakan pendapat, ataupun ada keberanian menyanggah, apabila hal itu tidak sesuai dengan konsep yang dia yakini (misalkan dari buku sumber). Adapun hasil belajar yang diperoleh melalui postes I, setelah berakhirnya pembelajaran pada pertemuan di siklus I, diperoleh skor nilai rata-rata kelas sebesar 64,60 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 75 %. Apabila dibandingkan dengan hasil pretes I, terdapat peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 20,40 dan peningkatan prosestase ketuntasan belajar sebesar 48 %. Peningkatan ini cukup besar dan bisa dikatakan memenuhi kategori berhasil, karena siswa yang mencapai nilai diatas 60 (diatas KKM yang telah ditetapkan) sudah lebih dari 75%. Dengan demikian bahwa pengaruh proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cukup besar sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan pada akhirnya hasil belajarnyapun meningkat. Berbeda dengan hasil belajar yang diperoleh sebelumnya selalu dibawah target (dibawah KKM) dimana proses pembelajarannya hanya penjelasan langsung dari guru melalui papan tulis. Dengan demikian hal ini perlu dipertahankan untuk proses pembelajaran pada pertemuan selanjutnya di siklus II. B. Siklus II 1. Aktivitas Belajar Pada pertemuan pertama di siklus II, yaitu hari Senin tanggal 21 Februari 2011 dilanjutkan kembali proses pembelajaran mengenai konsep usaha dan daya. Prosentase aktivitas siswa secara keseluruhan meningkat dari pertemuan sebelumnya yaitu 68 % menjadi 72 %. Peningkatannya sebesar 4 %. Pada pertemuan ini, yang bekerjasama sebanyak 12 orang siswa (48 %), bertanya 9 orang siswa (36 %), yang mengemukakan pendapat 11 orang siswa (44 %) dan yang membuat rangkuman sebanyak 15 orang siswa (60 %). Kemudian dilanjutkan dengan petemuan kedua di siklus II, sekaligus sebagai pertemuan terakhir dari seluruh aktivitas penelitian ini, yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Februari 2011. Ternyata suasana belajar semakin terlihat kondusif, karena hampir seluruhnya siswa terlibat dalam aktivitas pembelajaran baik yang bertanya, yang menjawab, yang menyanggah ataupun yang mengemukakan pendapat. Hasil yang diperoleh dari lembar observasi bahwa yang bekerjasama yaitu sebanyak 13 orang siswa (52 %) yang bertanya dan 11 orang siswa (44 %) yang mengemukakan pendapat 12 orang siswa (48 %) dan yang membuat rangkuman sebanyak 19 orang siswa (76 %). Prosentase aktivitas kelas keseluruhannya mencapai 88 %. 2. Hasil Belajar Pretes II dilakukan sebelum pelaksanaan pembelajaran di siklus II. Konsep yang dipelajari di siklus II ini adalah usaha dan daya. Hasil yang diperoleh dari pretes II memberikan skor nilai rata-rata kelas sebesar 50,60 dan ketuntasan belajar siswa mencapai 48 %, yaitu 12 orang siswa yang sudah tuntas dari 40 orang siswa. Setelah pembelajaran dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, diperoleh hasil dari postes II dengan ketuntasan belajar sebesar 84 % dan nilai rata – rata sebesar 72,00. Kenaikan dari pretes ke postes sebesar 36 % dan kenaikan nilai rata – ratanya sebesar 21,40. 3. Motivasi Setelah proses pembelajaran ditempuh sebanyak 4 kali pertemuan mulai dari siklus I sampai siklus II, siswa diberikan angket isian untuk mengetahui motivasi siswa dalam model pembelajaran tipe jigsaw, karena dengan adanya motivasi belajar tersebut akan ada dorongan belajar dalam diri siswa. Dari angket yang diberikan pada siswa diantaranya ditanyakan merasa senang kegiatan belajar IPA, belajar IPA dengan diskusi kelompok menyenangkan, merasa senang belajar dari teman, merasa lebih mudah memahami penjelasan dari teman dan perlunya kegiatan seperti yang dilakukan dikembangkan, dengan opsi pilihan setuju, ragu-ragu dan tidak setuju. Berdasar hasil angket yang diberikan kepada siswa diperoleh hasil siswa yang senang dengan kegiatan belajar IPA 19 orang siswa setuju (76 %), 5 orang siswa ragu-ragu (20 %) dan 1 orang siswa tidak setuju (4 %), sedangkan belajar dengan diskusi kelompok 23 orang siswa setuju (92 %), 2 orang siswa ragu-ragu (8 %), yang merasa senang belajar dari penjelasan teman 23 orang siswa setuju (92 %), 2 orang siswa ragu-ragu (8 %), yang merasa mudah memahami penjelasan teman 20 orang siswa setuju (80 %), 3 orang siswa ragu-ragu (12 %), dan 2 orang siswa tidak setuju (8 %), dan yang berpendapat perlu dikembangkan sebanyak 21 orang siswa setuju (84 %), sedangkan 4 orang siswa ragu-ragu (16 %). 4. Refleksi Setelah proses pembelajaran ditempuh sebanyak 4 kali pertemuan mulai dari siklus I sampai siklus II maka berdasarkan analisis data kegiatan siswa diperoleh peningkatan aktivitas siswa yang cukup berarti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2 : Prosentase Aktivitas Kelas Siklus Siklus I Siklus II Pertemuan 1 2 1 2 Prosen Aktivitas Kelas (%) 36 68 72 88 Peningkatan prosentase aktivitas kelas ini, ternyata bisa terwujud apabila proses pembelajarannya diperbaiki dan disempurnakan. Adapun hasil belajar (ketuntasan belajar dan skor nilai rata-rata) yang diperoleh setelah proses pembelajaran di siklus I dan siklus II melalui postes I dan postes II dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3 : Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus Pretes Postes Perbedaan I 28 % 76 % 48 % II 48 % 84 % 36 % Tabel 4 : Skor Nilai Rata-rata Kelas Siklus Skor Nilai Rata-rata Pretes Skor Nilai Rata-rata Postes Perbedaan I 44,20 64,60 20,40 II 50,60 72,00 21,40 Berdasarkan data tabel tersebut di atas, secara umum dikatakan bahwa hasil belajar meningkat. Kenyataan ini bisa dijelaskan bahwa proses pembelajaran pada konsep energi dan perubahannya serta usaha dan daya dengan menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw menarik bagi siswa, sehingga siswa termotivasi untuk mempelajari materi pembelajaran secara sungguh-sungguh dengan belajar sendiri disamping memperhatikan penjelasan temannya dan penjelasan guru yang memberikan bimbingan dalam diskusi. Hal ini juga terlihat dari hasil angket siswa yang dapat dilihat pada tabel angket siswa berikut ini : Tabel 5 : Motivasi Siswa No Pernyataan Jumlah Responden Prosentase Pernyataan Responden S RR TS % % % 1 Saya senang dengan kegiatan belajar IPA 19 5 1 76 20 4 2 Belajar IPA dengan diskusi kelompok menyenangkan 23 2 - 92 8 - 3 Saya merasa senang belajar dari penjelasan teman 23 2 - 92 8 - 4 Saya merasa mudah memahami penjelasan dari teman 20 3 2 80 12 8 5 Menurut saya kegiatan belajar ini perlu dikembangkan 21 4 - 84 16 - Jumlah 424 64 12 Rata-rata Prosentase (%) 85 13 2 Dari tabel diatas terlihat motivasi yang dimiliki siswa dengan belajar tipe jigsaw sangat menyenangkan, maka pembelajaran akan dirasakan lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan materi pelajaran atau mengajarkannya, sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif. Berdasarkan uraian, bahwa proses pembelajaran konsep energi dan usaha dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdapat hubungan antara motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan hasil belajar setelah proses pembelajaran dilaksanakan. Jadi bisa dikatakan apabila siswa aktif pada saat diskusi membahas materi pembelajaran, baik dalam hal bertanya ataupun mengemukakan pendapat, maka berarti siswa sudah mengerti dan paham apa yang sedang dipelajarinya, sehingga hasil belajarnya pun cukup memuaskan. Dengan demikian apabila pemahaman konsep sudah baik/meningkat, maka bisa dipastikan hasil belajarnya pun baik pula / meningkat. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis, temuan dan pembahasan yang diuraikan pada Bab IV tentang proses pembelajaran pada konsep energi dan usaha dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa dan angket siswa. Di siklus I dari 36 % menjadi 68 %. Di siklus II dari 72 % menjadi 88 %. Dan dari hasil angket siswa rata-rata 85 % setuju. 2. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar konsep energi dan usaha. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Ternyata di siklus I ada peningkatan ketuntasan belajar sebesar 48 % , yaitu dari 28 % menjadi 76 %. Dan di siklus II meningkat sebesar 36 % , yaitu dari 48 % menjadi 84 %. B. Saran Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Guru hendaknya mengadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, agar siswa lebih termotivasi minat belajarnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. 2. Siswa hendaknya lebih bergairah dan lebih termotivasi serta lebih aktif dalam berpartisifasi dalam diskusi dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 3. Sekolah hendaknya lebih membantu menyediakan fasilitas sarana alat dan bahan untuk kegiatan proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. (1984), Didaktik Metodik, Semarang, C.V. Toha Putera Anita Lie, (2004), Cooperative Learning, Jakarta, Grasindo. Dimyati, (1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, P.T. Rineka Cipta. Mendiknas, (2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Muhibin Syah, (1995), Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung, Remaja Rosdakarya Ratna Wilis Dahar (1986), Interaksi Belajar Mengajar IPA, Jakarta, Universitas Terbuka, Depdikbud Rooyakkers, A. (1984), Mengajar dengan Sukses, Bandung, Gramedia. Sudjana, N. (1989), Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru. Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996) Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Widyaiswara. Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen. Suhardjono, (2006), Laporan Penelitian Sebagai KTI, makalah pada pelatihan peningkatan mutu guru dalam pengembangan profesi di Pusdiklat Diknas Sawangan, Jakarta, Februari 2006. Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2006) , Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara. Tita Rosita, (1994), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka, Depdikbud DAFTAR HADIR Kelas : VIII. P Mata Pelajaran : IPA Siklus : ……… Pertemuan ke : ………. Tanggal : …………………….. No Nama Tanda Tangan Urut 1 ACEP ALIYUDIN 1 2 ACEP SAYFULLAH 2 3 AHMAD GAOS 3 4 AI AMALIAH 4 5 ANANG SURYANA 5 6 AONNILAH 6 7 ARIP SARIPUDIN 7 8 AZIS MUSLIM 8 9 BUDIMAN 9 10 DEWI LAELASARI 10 11 ELIN NURHASANAH 11 12 EPI NURAENI 12 13 ERIK SUBAGJA 13 14 ERIS ERIANA 14 15 EROS ROSTINI 15 16 FIKA OKTAVIA 16 17 FILA MAPALAH 17 18 GIN GIN GINANJAR 18 19 HAMZAH 19 20 HELDA SITI HELIDA 20 21 IIN INAYAH 21 22 IRPAN PADILAH 22 23 KISMAN HADINATA 23 24 MUHAMAD HIJAJ 24 25 NONO BURHANUDIN 25 26 PINI NURHAYATI 26 27 RIAN SOFYAN 27 28 RISMI LISNAWATI 28 29 SAMSUL RIZAL 29 30 SELIH SITI SOLIHAH 30 31 SINTA NURLAELI 31 32 SITI NURAINI ISNAWATI 32 33 SITI RATNA FAQJIAH 33 34 TITA HARTARTI 34 35 ULYA QONITATUN 35 36 YOPI PATUROHMAN 36 37 YULIANI 37 No Kegiatan Bulan Januari Februari Maret I II III IV I II III IV I II III IV 1 Penyusunan Proposal Penelitian 2 Konsultasi Dosen Pembimbing 3 Penyusunan instrument,skenario pembelajaran, soal 4 Pelaksanaan A. Menyiapkan kelas dan perangkat pembelajaran B. Melaksanakan tindakan siklus I C. Konsultasi dosen pembimbing D. Melaksanakan tindakan Siklus II 5 Penyusunan Laporan 6 Konsultasi dosen pembimbing JADWAL PENELITIAN SILABUS Kelas : VIII Mata Pelajaran : IPA Semester : 2 (dua) Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya • Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun berlawanan. • Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak kasar, dan kasar • Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan • Membandingkan berat dan massa suatu benda Gaya • Memetakan gaya-gaya yang ada pada suatu benda • Menentukan jenis-jenis gaya yang bekerja pada suatu benda • Menghitung resultan gaya segaris yang searah • Menghitung resultan gaya segaris yang berlawanan arah • Melakukan percobaan gaya gesek pada permukaan yang kasar dan licin • Merumuskan adanya gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan sehari-hari Mencari perbedaan berat dan masa menggunakan alat Tes tulis Tes unjuk kerja Tes tulis Tes tulis Tes uraian Uji petik kerja produk Tes isian Tes uraian Bila A memiliki gaya 10 N dan B 20 N yang arahnya sama, Hitung resultan gayanya ? Lakukan percobaan tentang gaya gesek pada permukaan licin dan permukaan kasar lalu bandingkan hasil dari kedua percobaan tsb. Sebutkan contoh gaya gesek yang menguntungkan dan yang merugikan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah perbedaan berat dan massa suatu benda? 4 x 40’ Buku siswa, neraca lengan dan neraca pegas, LKS 5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari • Mendemonstrasikan hukum I Newton secara sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari • Mendemonstrasikan hukum II Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari • Mendemonstrasikan hukum III Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Hukum Newton • Melakukan percobaan hukum I, II, III Newton dengan menggunakan alat-alat. • Mengaplikasikan hukum newton dalam kehidupan sehari-hari Tes unjuk kerja Tes unjuk kerja Tes tulis Uji petik kerja prosedur Uji petik kerja prosedur Tes uraian Lakukan percobaan tentang Hukum I Newton Lakukan percobaan tentang hukum II Newton. Berikan contoh penerapan hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari 4x40’ Buku siswa, LKS, buku referensi 5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip “usaha dan energi” serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari • Menunjukkan bentuk-bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari • Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari • Membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial pada suatu benda yang bergerak • Mengenalkan hukum kekekalan energi melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari • Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha • Menunjukkan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari Energi Usaha • Studi pustaka untuk mendeskripsikan pengertian energi dan bentuk-bentuk energi • Studi referensi untuk membadingkan pengertia energi kinetik dan energi pitensial • Mencari informasi tentang hukum kekekalan energi • Studi pustaka untuk menemukan hubungan antara daya, usaha dan kecepatan Tes lisan Tes tulis Tes tulis Tes tulis Tes tulis Tes tulis Daftar pertanyaan PG Tes uraian Tes uraian Tes uraian PG Apakah yang kamu ketahui tentang bentuk-bentuk energi ? Jelaskan perbedaan antara energi kinetik dan energi potensial. Jelaskan hukum kekekalan energi dan berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah perbedaan antara energi dan usaha ? 8x40‘ Buku siswa, buku referensi, LKS 5.4 Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari • Menunjukkan penggunaan beberapa pesawat sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya tuas (pengungkit), katrol tunggal baik yang tetap maupun yang bergerak, bidang miring, dan roda gigi (gear) • Menyelesaikan masalah secara kuantitatif sederhana yang berhubungan dengan pesawat sederhana • Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana (Tuas, Katrol, bidang miring) • Diskusi untuk memecahkan masalah yang berhubunan dengan pesawat sederhana Tes unjuk kerja Tes tulis Uji petik kerja prosedur dan produk Isian Lakukan percobaan dengan menggunakan alat-alat untuk menemukan konsep pesawat sederhana Untuk memudahkan melakukan pekerjaan digunakan .... 6x40’ Buku siswa, LKS, Alat-alat praktek 5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari • Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan • Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari • Mendeskripsikan hukum Pascal dan Hukum Archimedes melalui percobaan sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari • Menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari sehubungan dengan konsep benda terapung, melayang dan tenggelam • Mengaplikasikan konsep tekanan benda padat, cair, dan gas pada peristiwa alam yang relevan (dalam penyelesaian masalah sehari- hari) • Melakukan percobaan tentang tekanan sampai menemukan konsep tekanan • Melakukan percobaan bejana berhubungan • Melakukan percobaan tentang hukum pascal, hukum Archimides • Mencari informasi melalui lingkungan alat-alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Pascal dan Hukum Archimides • Studi lapangan untuk menemukan konsep tekanan Tes unjuk kerja Tes tulis Tes unjuk kerja Tes tulis Tes tulis Uji petik kerja prosedur dan produk Tes isian Uji petik kerja prosedur Tes Uraian Tes isian Lakukan percobaan untuk menemukan konsep tekanan ! Sebutkan contoh peristiwa dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan prinsip bejana berhubungan. Lakukan percobaan untuk menemukan konsep hukum Pascal dan Hukum archimides. Kelompokkan alat-alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Pascal ? Mengapa tanggul di tepi sungai pada bagian bawah dibuat agak lebih kuat dari pada bagian atas ? 8x 40’ Buku siswa, LKS, Alat-alat praktikum RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII / 2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Standar Kompetensi 5 Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar 5.3. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari A. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat: 1. Mendeskripsikan pengertian energi dalam besaran fisika 2. Menunjukkan bentuk-bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari 3. Menyebutkan sumber energi dalam dalam kehidupan sehari-hari 4. Membandingkan sumber energi yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui 5. Membandingkan pengertian energi kinetik dan energi potensial Melalui percobaan sederhana rangkaian listrik satu batu dan satu lampu, siswa dapat 6. Menunjukkan perubahan energi yang terjadi 7. Memberikan contoh perubahan energi dalam bentuk lain 8. Membedakan antara konversi energi dengan konventer energi B. Materi Pembelajaran Energi dan Perubahannya C. Strategi Pembelajaran 1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual 2. Metode : Eksperimen, Diskusi dan Informasi 3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran Kooperatif D. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Pretes 2. Kegiatan Pendahuluan a. Prasarat Pengetahuan - Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran minggu yang lalu, yaitu gerak dengan pertanyaan; a. Apa yang dimaksud dengan gerak? b. Motivasi - Guru mendemonstrasikan mengangkat meja, lalu bertanya mengapa dapat mengangkat meja? - Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Kegiatan Inti a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal b. Guru membagikan LKS c. Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan d. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok ahli untuk mendiskusikan LKS. dengan membaca buku paket IPA e. Guru melakukan pembimbingan kerja siswa f. Meminta siswa menggaris bawahi kata-kata yang penting, kemudian menuliskan dalam buku masing-masing 4. Kegiatan Penutup Menugaskan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan dan membuat rangkuman Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Prasarat Pengetahuan - Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran yang lalu, yaitu energi dengan pertanyaan; Apa yang dimaksud dengan energi ? b. Motivasi - Guru mendemonstrasikan benda dijatuhkan, lalu bertanya kecepatan benda semakin ke bawah?. - Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal b. Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dalam tim ahli kepada temannya di kelompok asal c. Melakukan diskusi dalam kelompok asal d. Menyediakan waktu kepada kelompok yang meminta bimbingan e. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran kooperatif 3. Kegiatan Penutup a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain. b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran kooperatif hari ini c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan d. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam pembelajaran kooperatif. 4. Mengadakan postes E. Alat dan Bahan - Batu Baterai - Saklar - Lampu Baterai - kabel - Bel Listrik F. Sumber Belajar 1. Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007. Jakarta. Erlangga. 2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan G. Penilaian 1. Teknik : Tes tertulis 2. Bentuk : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian. 3. Instrumen Soal : Soal Pretes dan Postes Mengetahui Majalengka, Februari 2011 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA Masturo Ad, S.Pd.,M.Pd. ADA ARMADA PAHLA, S.Pd., M.Pd. NIP. 19650904 198903 1 009 NIP. 19700318 199903 1 008 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2 Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII / 2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Standar Kompetensi 5 Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar 5.3. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari D. Tujuan Pembelajaran Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat: a. Menjelaskan pengertian usaha b. Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha c. Menjelaskan bagaimana benda dikatakan melakukan usaha d. Menemukan hubunngan antara gaya dan perpindahan e. Memecahkan masalah tentang hubungan antara gaya, usaha dan kecepatan f. Menunjukan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari E. Materi Pembelajaran Usaha dan Daya F. Strategi Pembelajaran 1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual 2. Metode : Diskusi dan Informasi 3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran Kooperatif G. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Melakukan pretes. 2. Kegiatan Pendahuluan a. Prasarat Pengetahuan - Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran minggu yang lalu, yaitu energi dan perubahannya; Apa yang dimaksud dengan energi ? b. Motivasi - Guru mendemonstrasikan mengangkat kursi, lalu bertanya mengapa dapat mengangkat kursi? - Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Kegiatan Inti a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal. b. Guru membagikan LKS c. Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan d. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok ahli untuk mendiskusikan LKS dengan membaca buku paket IPA e. Guru melakukan pembimbingan kerja siswa f. Meminta siswa menuliskan kata-kata yang penting dalam buku masing-masing 4. Kegiatan Penutup Menugaskan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan dan membuat rangkuman Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Pendahuluan a. Prasarat Pengetahuan - Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang hasil diskusi pelajaran minggu yang lalu, yaitu usaha dengan pertanyaan; Apa yang dimaksud dengan usaha ? b. Motivasi - Guru mendemonstrasikan mendorong meja, lalu bertanya mengapa meja berpindah?. - Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal b. Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dari kelompok ahli kepada temannya dikelompok asal c. Melakukan diskusi dalam tatanan kelompok asal untuk menanggapi hasil diskusi di kelompok ahli d. Guru menyediakan waktu kepada kelompok yang meminta bimbingan e. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran kooperatif 3. Kegiatan Penutup a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain. b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran kooperatif hari ini c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan d. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam pembelajaran kooperatif. E. Sumber Belajar 1. Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007. Jakarta. Erlangga. 2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan F. Penilaian 2. Teknik : Tes tertulis 2. Bentuk : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian. 3. Instrumen Soal : Soal Pretes dan Postes Mengetahui Majalengka, Februari 2011 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA Masturo Ad, S.Pd.,M.Pd. ADA ARMADA PAHLA, S.Pd., M.Pd. NIP. 19650904 198903 1 009 NIP. 19700318 199903 1 008 LKS 1 Diskusikan dengan kelompok “pengertian energi” dan “bentuk-bentuk energi”, kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. Apa yang dimaksud dengan energi (tenaga) 1. Energi adalah ………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….. Satuan energi dinyatakan dalam …………atau ………… 2. Macam-macam energi : Energi Sumber Energi Contoh Energi Bunyi Benda yang bergetar Senar gitar Energi ……….. Makanan ……………….. ………………….. ………………….. ……………….. ………………….. ……………………. ………………… …………………. ……………………… ………………… ………………… …………………….. ………………… 3. Energi apa saja yang dihasilkan matahari …………….. dan …………… 4. Tuliskan contoh energi yang tidak dapat diperbarui ………………. 5. Tuliskan contoh energi yang dapat diperbarui…………………… LKS 2 1. Lakukan kegiatan dibawah ini. Alat dan bahan : - batu baterai, - lampu baterai - saklar - kabel - bel. listrik Cara kerja : 1. Rangkailah alat seperti gambar. 2. Setelah peralatan terpasang, pijitlah saklar, 3. Apa yang terjadi ? Bagaimana hubungannya dengan perubahan energi 4. Ganti lampu dengan belajar listrik 5. Apa yang terjadi ? Bagaimana hubungannya dengan perubahan energi 6. Buatlah laporan tertulis beserta kesimpulan ! 2. Diskusikan dengan kelompok “pengertian perubahan energi”, kemudian buatlah rangkuman. 3. Tuliskan pengertian konversi energi dan konventer energi 4. Tuliskan beberapa contoh perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari Energi Menjadi energi Contoh Listrik Panas Ketika menyetrika …………….. ………………… Kipas angin ……………… Listrik Generator …………………. ………………… ……………………………… Dst ……………. …………………………… LKS 3 Diskusikan dengan kelompok “pengertian energi kinetik” kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. Energi kinetik adalah ………………………………………………………………. ………….. ………………………………………………………………………… 2. Tuliskan contoh-contoh benda yang memiliki energi kinetik………………………. 3. Selesaikan persoalan berikut ! Sebuah mobil yang bermassa 1 ton sedang bergerak dengan kecepatan 20 m/s. Berapakah energi kinetiknya ?. Penyelesaian : Diketahui : m = ………ton = ………..Kg V = ………m/s Ditanya : Ek = ……….? Jawab : Ek = ½ mV2 Ek = ½ x …………Kg x (…………m/s)2 Ek = …………….Joule Jadi besarnya energi kinetik mobil tersebut sebesar ………….. Joule. 4. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energi kinetik. 5. Hitunglah energi kinetik mobil tadi jika massanya 1,5 Ton ? LKS 4 Diskusikan dengan kelompok “pengertian energi potensial ” kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. Energi potensial adalah …………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………… 2. Tuliskan contoh-contoh benda yang memiliki energi potensial………………………. 3. Selesaikan persoalan berikut ! Sebuah kelapa yang bermassa 2 Kg berada di pohonnya setinggi 10 m. Jika percepatan grafitasi bumi 9,8 m/s2. Berapakah energi potensial kelapa. Diketahui : m = ……….. Kg H = ……….. m g = ……….. m/s2 Ditanya : Ep = ………….? Jawab : Ep = m.g.h Ep = ………..Kg x …………m/s2 x ………… m Ep = ……………….Joule Jadi besarnya energi potensial buah kelapa tersebut sebesar …………. Joule. 4. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya energi potensial ?. 5. Hitunglah besarnya energi potensial buah kelapa tadi pada ketinggian 5 m ? LKS 1 Diskusikan dengan kelompok “pengertian usaha” kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. Usaha adalah …………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………….. 2. Satuan usaha dalam SI adalah …………………………………… 3. Jika kamu mendorong meja dan meja berpindah, apakah kamu melakukan usaha ……………………………………. 4. Untuk melakukan usaha perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Ada …………. yang menyebabkan …………………… b. Arah ……….. harus searah dengan arah ………………. 5. Selesaikan persoalan berikut : Berapa usaha yang dilakukan untuk mendorong peti dengan gaya sebesar 100 N, jika peti berpindah sejauh 3 meter ? Penyelesaian : Diketahui : F = ……….. s = ……….. Ditanya : W = ……? Jawab : W = F x s W = ………. X ……… W = …………..joule Jadi usaha yang dilakukan sebesar ……………. Joule LKS 2 Diskusikan dengan kelompok “pengertian usaha” kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. Usaha adalah ………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………. 2. Usaha bernilai positif, jika …………………searah dengan ………………… 3. Usah bernilai negatife, jika …………………………………………………… 4. Usaha bernilai nol, jika………………………………………………………… 5. Berapa usaha yang dilakukan oleh anak untuk mengangkat benda yang bermassa 5 kg setinggi 2 m, jika percepatan gravitasi 10 N/kg ? Penyelesaian : Diketahui : m = ………… s = ………… g = ………… Ditanya : W = ……….. ? Jawab : F = m x g F = …………. x ……………. F = …………… N W = F x s W = …………. x …………….. W = …………….. joule Jadi usaha yang dilakukan sebesar ………… joule LKS 3 Diskusikan dengan kelompok “pengertian usaha” kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. Usaha adalah ………………………………………………………………. 2. Usaha bersama adalah ……………………………………………………. 3. Selesaikan persoalan berikut : Adi dan Eri mendorong mobil ke kanan dengan gaya masing-masing 150 N dan 200 N bergerak sejauh 6 meter. Tentukan : 1. Arah mobil bergerak 2. Usaha yang dilakukan setiap anak 3. Usaha yang dilakukan bersama-sama oleh Adi dan Eri. Penyelesaian : 1. Gaya Adi dan Eri kekanan = …………. + …………… = ……….. N 2. Diketahui : F Adi = …………… N F Eri = …………… N s = …………… m Ditanya : WAdi = ……………? W Eri = …………… ? Jawab : W = F x s W Adi = ………….. N x …………. m W Adi = ………………J W Eri = ………….. N x ………… m W Eri = …………… J 3. Usaha bersama = ( W Adi + W Eri ) = ………. J + ……. J = ………. J Jadi mobil bergerak ke …………, besar usaha Adi dan Eri masing-masing ……….. joule dan ………….. joule, besar usaha bersama Adi dan Eri adalah …………. Joule. LKS 4 Diskusikan dengan kelompok “pengertian daya” kemudian buatlah rangkuman. Isilah pertanyaan dibawah ini. 1. Daya adalah ………………………………………………………………… 2. Satuan daya menurut satuan SI adalah ……../…….. atau …….. (W). 3. Amir yang memiliki berat badan 500 N berlari sejauh 100 m selama 10 detik. Jika Amir berjalan jarak tersebut ditempuh dalam waktu 100 detik. 1. Berapa usaha yang dilakukan Amir ketika berjalan maupun berlari ? 2. samakah usaha Amir ketika berlari dan berjalan 3. Samakah usaha dibagi waktu (laju perubahan energi) ketika Amir berjalan dengan ketika berlari Penyelesaian : 1. Usaha ketika Amir berlari sejauh 100 m W = F x s W = ……….N x ………m = …….. J Usaha ketika Amir berjalan sejauh 100 m W = F x s W = ……….N x …….. m = ……… J 2. Kesimpulan : Usaha yang dilakukan Amir berjalan dan berlari sama besar = … J 3. Usaha dibagi waktu adalah laju usaha Laju = -------- Waktu …………. J Laju Amir berjalan = = ………… j/detik ……… detik ………….J Laju Amir berlari = = ………… j/detik ……… detik 4. Kesimpulan : usaha yang dilakukan akan sama, karena selama gaya dan perpindahan sama, usaha juga sama. Akan tetapi laju untuk melakukan usaha berbeda. Laju melakukan usaha disebut daya.Jadi, daya (P) dapat dirumuskan : ………. P = ………. LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA Siklus : I Pertemuan Ke : 1 Satu) Kompetensi Dasar : Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Hari / Tanggal : Senin / 9 Februari 2011 No Nama Aktivitas Prosen aktivitas Kerjasama Bertanya Mengemukakan pendapat Membuat rangkuman 1 ARIAH - 2 ARSAH v v v 75 3 DEDE KURNIASIH - 4 DEDE PARAMITA v v v 75 5 DEDE SUMIATI - 6 DIAN FITRIYANI - 7 DIAN ROSMALAYENI v v v 75 8 IIS WIDIANINGSIH - 9 MASRIAH - 10 MISPAH v v 50 11 MURNI MURTAPIAH - 12 MURNISAH - 13 NANI NURHAYATI v v 50 14 NELI AGUSTIN - 15 NENG MURDIAH - 16 SAPIAH - 17 SAPNAH v v v 75 18 SARNI SURYANI - 19 SINTA BELA v v v 75 20 SITI HALIMAH - 21 SUPRIAH v v v 75 22 UUN TRISNAWATI - 23 UUN UNDATI v v 50 24 YULIAWATI - 25 YUNI WAHYUNI - Jumlah siswa 7 4 6 7 Prosen Aktivitas 28 16 24 28 Prosen Aktivitas Kelas 36 Keterangan : Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v) - Prosen aktivitas siswa = Frekuensi aktivitas yang teramati X 100 % Frekuensi seluruh aktivitas - Prosen aktivitas kelas = Jumlah siswa yang aktif X 100 % Jumlah seluruh siswa LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA Siklus : I Pertemuan Ke : 2(Dua) Kompetensi Dasar : Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Hari / Tanggal : Rabu / 11 Februari 2011 No Nama Aktivitas Prosen aktivitas Kerjasama Bertanya Mengemukakan pendapat Membuat rangkuman 1 ARIAH v v v 75 2 ARSAH v v v 75 3 DEDE KURNIASIH - 4 DEDE PARAMITA v v v 75 5 DEDE SUMIATI v v 50 6 DIAN FITRIYANI - 7 DIAN ROSMALAYENI v v v 75 8 IIS WIDIANINGSIH v 25 9 MASRIAH - 10 MISPAH v v 50 11 MURNI MURTAPIAH - 12 MURNISAH v v 50 13 NANI NURHAYATI v v 50 14 NELI AGUSTIN v 25 15 NENG MURDIAH v v v 75 16 SAPIAH - 17 SAPNAH v v v 75 18 SARNI SURYANI - 19 SINTA BELA v v v 75 20 SITI HALIMAH - 21 SUPRIAH v v v 75 22 UUN TRISNAWATI - 23 UUN UNDATI v v 50 24 YULIAWATI v 25 25 YUNI WAHYUNI v v 50 Jumlah siswa 10 8 9 12 Prosen Aktivitas 40 32 36 48 Prosen Aktivitas Kelas 68 Keterangan : Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v) - Prosen aktivitas siswa = Frekuensi aktivitas yang teramati X 100 % Frekuensi seluruh aktivitas - Prosen aktivitas kelas = Jumlah siswa yang aktif X 100 % Jumlah seluruh siswa LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA Siklus : II Pertemuan Ke : 1 Satu) Kompetensi Dasar : Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Hari / Tanggal : Senin / 16 Februari 2011 No Nama Aktivitas Prosen aktivitas Kerjasama Bertanya Mengemukakan pendapat Membuat rangkuman 1 ARIAH v v 50 2 ARSAH v v v v 100 3 DEDE KURNIASIH v v 50 4 DEDE PARAMITA v v v 75 5 DEDE SUMIATI v v v 75 6 DIAN FITRIYANI v v 50 7 DIAN ROSMALAYENI v v v v 100 8 IIS WIDIANINGSIH v 25 9 MASRIAH - 10 MISPAH v v 50 11 MURNI MURTAPIAH - 12 MURNISAH v 25 13 NANI NURHAYATI v v v 75 14 NELI AGUSTIN v 25 15 NENG MURDIAH v v v 75 16 SAPIAH - 17 SAPNAH v v v 75 18 SARNI SURYANI - 19 SINTA BELA v v v 75 20 SITI HALIMAH - 21 SUPRIAH v v v 75 22 UUN TRISNAWATI - 23 UUN UNDATI v v v 75 24 YULIAWATI v v 50 25 YUNI WAHYUNI v v 50 Jumlah siswa 12 9 11 15 Prosen Aktivitas 48 36 44 60 Prosen Aktivitas Kelas 72 Keterangan : 18 Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v) - Prosen aktivitas siswa = Frekuensi aktivitas yang teramati X 100 % Frekuensi seluruh aktivitas - Prosen aktivitas kelas = Jumlah siswa yang aktif X 100 % Jumlah seluruh siswa LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA Siklus : II Pertemuan Ke : 2 (Dua) Kompetensi Dasar : Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip "usaha dan energi" serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Hari / Tanggal : Rabu / 18 Februari 2011 No Nama Aktivitas Prosen aktivitas Kerjasama Bertanya Mengemukakan pendapat Membuat rangkuman 1 ARIAH v v 50 2 ARSAH v v v 75 3 DEDE KURNIASIH v v 50 4 DEDE PARAMITA v v v 75 5 DEDE SUMIATI v v v 75 6 DIAN FITRIYANI v v 50 7 DIAN ROSMALAYENI v v v v 100 8 IIS WIDIANINGSIH v v v 75 9 MASRIAH v 25 10 MISPAH v v v 75 11 MURNI MURTAPIAH - 12 MURNISAH v v 50 13 NANI NURHAYATI v v v 75 14 NELI AGUSTIN v 25 15 NENG MURDIAH v v v 75 16 SAPIAH v 25 17 SAPNAH v v v 75 18 SARNI SURYANI - 19 SINTA BELA v v v 75 20 SITI HALIMAH - 21 SUPRIAH v v v 75 22 UUN TRISNAWATI v 25 23 UUN UNDATI v v v 75 24 YULIAWATI v v v 75 25 YUNI WAHYUNI v v v 75 Jumlah siswa 13 11 12 19 Prosen Aktivitas 52 44 48 76 Prosen Aktivitas Kelas 88 Keterangan : Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v) - Prosen aktivitas siswa = Frekuensi aktivitas yang teramati X 100 % Frekuensi seluruh aktivitas - Prosen aktivitas kelas = Jumlah siswa yang aktif X 100 % Jumlah seluruh siswa LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Maja Mata Pelajaran : IPA Nama Guru : Masturo Ad, S.Pd.,M.Pd. Kelas : VIII Tanggal : ……………….. Konsep :……… Pertemuan ke : ………………. Sub Konsep :………… Petunujk. Berilah tanda ceklis (v) pada kolom yang sesuai menurut penilaian anda. No Aspek yang dinilai Penilaian 0 1 2 3 4 I PENGAMATAN PBM A. Pendahuluan 1. Mengaitkan pelajaran sekaranng dengan pelajaran sebelunnya 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Memotivasi siswa B. Kegiatan Inti 1. Mempresentasikan informasi 2. Mengorganisasi siswa dalam kelompok-kelompok belajar 3. a. Membimbing kelompok b. Mengajukan pertanyaan c. Menjawab / menanggapi pertanyaan d. Menyampaikan ide / pendapat e. Mendengarkan secara aktif f. Bekerja dan belajar bersama C. Penutup Membimbing siswa merangkum pelajaran II. SUASANA KELAS 1. Siswa antusias 2. Guru antusias 3. Waktu sesuai dengan alokasi 4. PBM sesuai dengan skenario dalam RPP Jumlah Keterangan : 0 = tidak melakukan Majalengka, Februari 2011 1 = kurang baik Pengamat, 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik ……………………………… Lembar Jurnal Harian ( Catatan Harian ) Pertemuan ke : ………………………… Hari/ Tanggal : …..…………………….. Pukul : …..…………………….. Guru : …..…………………….. I. Penguasaan Konsep ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………….. II. Relevansi Materi dengan Metode Pembelajaran ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… III. Diskusi/ Lain-lain …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..…………. Daftar Nilai Pretes dan Postes Pada Hasil Belajar Konsep Energi dan Perubahannya No Nama siswa Siklus I Ket Pretest I Postest I Tanggal T/TT Tanggal T/TT 9/2/2011 11/2/2011 1 ARIAH 35 Tidak Tuntas 65 Tuntas 2 ARSAH 65 Tuntas 75 Tuntas 3 DEDE KURNIASIH 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 4 DEDE PARAMITA 65 Tuntas 80 Tuntas 5 DEDE SUMIATI 55 Tidak Tuntas 65 Tuntas 6 DIAN FITRIYANI 45 Tidak Tuntas 60 Tuntas 7 DIAN ROSMALAYENI 60 Tuntas 75 Tuntas 8 IIS WIDIANINGSIH 45 Tidak Tuntas 60 Tuntas 9 MASRIAH 30 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas 10 MISPAH 65 Tuntas 75 Tuntas 11 MURNI MURTAPIAH 25 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas 12 MURNISAH 45 Tidak Tuntas 70 Tuntas 13 NANI NURHAYATI 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas 14 NELI AGUSTIN 35 Tidak Tuntas 65 Tuntas 15 NENG MURDIAH 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas 16 SAPIAH 25 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas 17 SAPNAH 35 Tidak Tuntas 70 Tuntas 18 SARNI SURYANI 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 19 SINTA BELA 60 Tuntas 75 Tuntas 20 SITI HALIMAH 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas 21 SUPRIAH 60 Tuntas 80 Tuntas 22 UUN TRISNAWATI 35 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas 23 UUN UNDATI 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas 24 YULIAWATI 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 25 YUNI WAHYUNI 60 Tuntas 70 Tuntas Rata – rata skor nilai 44.20 64.60 Jumlah siswa yang tuntas 7 19 Prosentase Ketuntasan Belajar (%) 28.00 76.00 Keterangan : - Nilai di isi dengan skala 100 - SKBM (standar ketuntasan belajar minimal) untuk mata pelajaran IPA adalah 60 - Siswa dikatakan tuntas jika skor nilai ≥ 60 - T = Tuntas ; TT = tidak tuntas Prosentase ketuntasan belajar = Jumlah siswa yang tuntas X 100% Jumlah seluruh siswa Daftar Nilai Pretes dan Postes Pada Hasil Belajar Konsep Usaha dan daya No Nama siswa Siklus II Ket Pretest II Postest II Tanggal T/TT Tanggal T/TT 16-2-2011 18-2-2011 1 ARIAH 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 2 ARSAH 60 Tuntas 85 Tuntas 3 DEDE KURNIASIH 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 4 DEDE PARAMITA 60 Tuntas 85 Tuntas 5 DEDE SUMIATI 60 Tuntas 80 Tuntas 6 DIAN FITRIYANI 45 Tidak Tuntas 60 Tuntas 7 DIAN ROSMALAYENI 60 Tuntas 85 Tuntas 8 IIS WIDIANINGSIH 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas 9 MASRIAH 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 10 MISPAH 65 Tuntas 85 Tuntas 11 MURNI MURTAPIAH 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 12 MURNISAH 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 13 NANI NURHAYATI 60 Tuntas 80 Tuntas 14 NELI AGUSTIN 40 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 15 NENG MURDIAH 65 Tuntas 85 Tuntas 16 SAPIAH 40 Tidak Tuntas 60 Tuntas 17 SAPNAH 60 Tuntas 80 Tuntas 18 SARNI SURYANI 40 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas 19 SINTA BELA 65 Tuntas 85 Tuntas 20 SITI HALIMAH 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 21 SUPRIAH 65 Tuntas 85 Tuntas 22 UUN TRISNAWATI 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas 23 UUN UNDATI 60 Tuntas 85 Tuntas 24 YULIAWATI 55 Tidak Tuntas 75 Tuntas 25 YUNI WAHYUNI 65 Tuntas 85 Tuntas Rata – rata skor nilai 50.60 72.00 Jumlah siswa yang tuntas 12 21 Prosentase Ketuntasan Belajar (%) 48.00 84.00 Keterangan : - Nilai di isi dengan skala 100 - SKBM (standar ketuntasan belajar minimal) untuk mata pelajaran IPA adalah 60 - Siswa dikatakan tuntas jika skor nilai ≥ 60 - T = Tuntas ; TT = tidak tuntas Prosentase ketuntasan belajar = Jumlah siswa yang tuntas X 100% Jumlah seluruh siswa Angket siswa Berilah tanda ceklis (v) pada kolom S, RR atau TS No Pernyataan S RR TS 1 Saya senang dengan kegiatan belajar IPA. 2 Belajar IPA dengan diskusi kelompok menyenangkan. 3 Saya merasa senang belajar dari penjelasan teman 4 Saya merasa mudah memahami penjelasan dari teman 5 Menurut saya kegiatan belajar ini perlu dikembangkan. Keterangan : S = Setuju RR = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju Hasil angket siswa terhadap minat siswa belajar dengan tipe jigsaw No Pernyataan Jumlah Responden pada setiap pernyataan Prosentase Pernyataan Responden S RR TS % % % 1 Saya senang dengan kegiatan belajar IPA. 19 5 1 76 20 4 2 Belajar IPA dengan diskusi kelompok menyenangkan. 23 2 92 8 - 3 Saya merasa senang belajar dari penjelasan teman 23 2 92 8 - 4 Saya merasa mudah memahami penjelasan dari teman 20 3 2 80 12 8 5 Menurut saya kegiatan belajar ini perlu dikembangkan. 21 4 84 16 - Jumlah 424 64 12 Rata-rata Prosentase 85 13 2 Keterangan : S = Setuju RR = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju Soal Test Hasil Belajar Sub Konsep energi dan perubahannya (Dilakukan pada Pretest dan Postest Siklus I) I. Pilihan Ganda ! 1. Energi yang terkandung dalam setiap zat, misalnya didalam makanan dan bahan bakar, disebut energi …….. a. kimia c. potensial b. kinetik d. kalor 2. Satuan energi dalam SI adalah ……… a. Newton c. Joule b. kalori d. dyne 3. Berikut ini merupakan sumber energi, kecuali…….. a. lilin c. matahari b. angin d. mata 4. Energi yang diperoleh dari gerakan partikel-partikelnya disebut energi .. a. kalor c. bunyi b. listrik d. nuklir 5. Energi yang dapat dihasilkan bila dua benda bergesekan adalah …….. a. energi cahaya dan energi listrik b. energi pegas dan energi cahaya c. energi panas dan energi bunyi d. energi kimia dan nuklir 6. Sebuah mobil yang melaju kencang, tiba-tiba di rem. Perubahan energi yang terjadi adalah ……. a. energi kimia --- energi listrik --- energi bunyi. b. energi listrik --- energi gerak --- energi bunyi c. energi gerak --- energi panas --- energi bunyi d. energi panas --- energi bunyi --- energi gerak 7. Alat yang mengubah energi surya menjadi energi kalor adalah …….. a. panel surya c. baterai matahari b. sel surya d. aki matahari 8. Buah apel yang tergantung dipohonnya memiliki energi ……….. a. kimia c. potensial b. kinetik d. kalor 9. Energi kinetik yang dimiliki oleh sebuah benda makin besar bila …… a. letaknya makin tinggi c. jarak tempuhnya makin jauh b. kecepatannya makin besar d. percepatan gravitasi makin besar. 10. Di antara sumber energi berikut yang termasuk sumber energi yang tidak dapat diperbarui adalah …….. a. BBM, panas bumi, gas alam c. batu bara, gas alam, BBM b. BBM, batu bara, panas bumi d. gas alam, nuklir, BBM 11. Sumber energi berikut yang merupakan sumber energi alternatife adalah……………. a. angin, matahari, gas alam c. panas bumi, gas alam, air b. biomassa, panas bumi, air d. panas bumi, gas alam, nuklir 12. Pernyataan berikut yang benar adalah ……… a. energi potensial bergantung pada kecepatan benda b. energi potensial bergantung pada letak benda terhadap acuan tertentu. c. energi potensial di Bumi dan Bulan sama besar d. energi potensial bergantung pada massa benda. 13. Perhatikan pernyataan berikut : I. Energi yang dimiliki oleh benda merupakan hasil perubahan bentuk energi. II. Energi yang baru dapat diciptakan tanpa harus ada perubahan energi. III. Energi yang dihasilkan dari perubahan energi selalu sama dengan energi yang diubah. Pernyataan di atas yang benar mengenai hokum kekekalan energi adalah…… a. I dan II c. II dan III b. I dan III d. III saja 14. Massa sebuah benda 10 kg. Apabila benda berada pada ketinggian 5 meter dari atas tanah dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s¬2, maka energi potensial benda tersebut adalah ……… a. 500 J c. 5000 J b. 20 J d. 200 J 15. Seorang anak menendang bola dengan kecepatan 10 m/s. Jika massa bola tersebut 1,5 kg maka energi kinetik bola adalah ……… a. 75 J c. 150 J b. 100 J d. 250 J II. Essay. Kerjakan soal dibawah ini. Sebuah mobil truk bermassa 2 ton. Mobil ini bergerak dengan kecepatan 20 m/s. Hitunglah energi kinetik yang dimiliki mobil tersebut ? Diketahui : m = …………… v = …………… Ditanya : Ek = …………… ? Jawab : Ek = ……….…… Ek = …………… Ek = ……………. Soal Test Hasil Belajar Sub Konsep Usaha dan Daya (Dilakukan pada Pretest dan Postest Siklus II) II. Pilihan Ganda ! 1. Peristiwa berikut yang menggambarkan adanya usaha menurut fisika adalah ……… a. Dewi belajar hingga larut malam b. Wati menarik mobil-mobilan c. Tina mendorong tembok dengan sekuat tenaga d. Rina mengagumi bunga yang tumbuh di halaman rumah 2. Dua komponen yang terdapat pada besaran usaha adalah …….. a. gaya dan kecepatan c. gaya dan perpindahan b. gaya dan waktu d. gaya dan daya 3. Usaha sama dengan ……… a. gaya kali jarak c. jarak dibagi gaya b. gaya dibagi jarak d. gaya ditambah jarak 4. Manakah yang bukan usaha ……… a. mengangkat tas c. menjinjing tas b. melempar bola d. mendorong sepeda 5. Besar usaha yang dilakukan jika gaya satu Newton bekerja pada jarak satu meter sama dengan satu …….. a. joule c. derajat celcius b. kilogram d. watt 6. Sebuah gaya dikatakan melakukan usaha bernilai positif bila ……….. a. arah gaya tegak lurus dengan arah perpindahan benda b. arah gaya sama dengan arah perpindahan benda c. arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan benda d. terjadi perpindahan pada benda 7. Gaya yang selalu menghasilkan usaha bernilai negatif adalah ……… a. gaya gravitasi c. gaya pegas b. gaya otot d. gaya gesekan 8. Gaya yang diberikan dikatakan tidak melakukan usaha jika …….. a. gaya tersebut tidak menyebabkan benda berpindah b. gaya tersebut menyebabkan benda berpindah c. gaya tersebut lebih besar dari berat benda d. gaya tersebut merupakan gaya dorong 9. Ali dan Amir saling mendorong meja. Ali dengan gaya 50 N kekanan, sedangkan Amir dengan gaya 70 N kekiri, ternyata meja bergerak sejauh 2 m. usaha bersama ialah sebesar ……… a. 240 J ke arah Amir c. 40 J ke arah Amir b. 240 J ke arah Ali d. 40 J ke arah Ali 10. Mahmud mengangkat benda yang massanya 5 kg dari lantai ke meja setinggi 70 cm. Usaha yang dilakukan Mahmud ialah sebesar …….. (percepatan gravitasi 10 N/kg). a. 3.500 J c. 35 J b. 350 J d. 3,5 J 11. Daya adalah ………… a. Usaha yang dilakukan tiap satuan waktu b. keuntungan mekanik alat c. gaya yang dikerjakan pada jarak tertentu d. energi yang berpindah 12. Satuan daya adalah ……………. a. joule c. Newton b. watt d. sekon 13. Daya dapat dihitung dengan rumus ……. a. P = W x t c. P = W / t b. P = t / w d. P = w – t 14. Daya tidak bergantung pada …………….. a. gaya c. waktu b. jarak d. arah gaya 15. Lampu-lampu berikut yang akan menyala paling terang adalah lampu yang mengeluarkan energi sebesar ………… a. 100 joule tiap 20 detik c. 50 joule tiap 2 detik b. 45 joule tiap 3 detik d. 60 joule tiap detik III. Essay. Kerjakan soal dibawah ini Berapa daya yang diperlukan untuk menaikan beban 150 kg setinggi 15 meter selama 20 sekon ? (gravitasi Bumi 10 m/s2) Diketahui : m = …………… h = …………… t = …………… g = …………… Ditanya : P = …………… ? Jawab : ………….. P = ……….…… …………... P = …………… P = ……………. Jadi dayanya adalah………………… watt Rubrik Penilaian Hasil Belajar Sub Konsep Energi dan Perubahannya ( Siklus I ) I. Pilihan Ganda No S o a l Kunci Jwb Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Energi yang terkandung dalam setiap zat, misalnya didalam makanan dan bahan bakar, disebut energi ….. a. kimia c. potensial b. kinetik d. kalor Satuan energi dalam SI adalah ……… a. Newton c. Joule b. kalori d. dyne Berikut ini merupakan sumber energi, kecuali…….. a. lilin c. matahari b. angin d. mata Energi yang diperoleh dari gerakan partikel-partikelnya disebut energi …….. a. kalor c. bunyi b. listrik d. nuklir Energi yang dapat dihasilkan bila dua benda bergesekan adalah …….. a. energi cahaya dan energi listrik b. energi pegas dan energi cahaya c. energi panas dan energi bunyi d. energi kimia dan nuklir Sebuah mobil yang melaju kencang, tiba-tiba di rem. Perubahan energi yang terjadi adalah ……. a. energi kimia --- energi listrik --- energi bunyi. b. energi listrik --- energi gerak --- energi bunyi c. energi gerak --- energi panas --- energi bunyi d. energi panas --- energi bunyi --- energi gerak Alat yang mengubah energi surya menjadi energi kalor adalah …….. a. panel surya c. baterai matahari b. sel surya d. aki matahari Buah apel yang tergantung dipohonnya memiliki energi ….. a. kimia c. potensial b. kinetik d. kalor Energi kinetik yang dimiliki oleh sebuah benda makin besar bila …… a. letaknya makin tinggi b. kecepatannya makin besar c. jarak tempuhnya makin jauh d. percepatan gravitasi makin besar. Di antara sumber energi berikut yang termasuk sumber energi yang tidak dapat diperbarui adalah …….. a. BBM, panas bumi, gas alam b. BBM, batu bara, panas bumi c. batu bara, gas alam, BBM d. gas alam, nuklir, BBM Sumber energi berikut yang merupakan sumber energi alternatife adalah……………. a. angina, matahari, gas alam b. biomassa, panas bumi, air c. panas bumi, gas alam, air d. panas bumi, gas alam, nuklir Pernyataan berikut yang benar adalah ……… a. energi potensial bergantung pada kecepatan benda b. energi potensial bergantung pada letak benda terhadap acuan tertentu. c. energi potensial di Bumi dan Bulan sama besar d. energi potensial bergantung pada massa benda. Perhatikan pernyataan berikut : I. Energi yang dimiliki oleh benda merupakan hasil perubahan bentuk energi. II. Energi yang baru dapat diciptakan tanpa harus ada perubahan energi. III. Energi yang dihasilkan dari perubahan energi selalu sama dengan energi yang diubah. Pernyataan di atas yang benar mengenai hokum kekekalan energi adalah…… a. I dan II c. II dan III b. I dan III d. III saja Massa sebuah benda 10 kg. Apabila benda berada pada ketinggian 5 meter dari atas tanah dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s¬2, maka energi potensial benda tersebut adlah ……… a. 500 J c. 5000 J b. 20 J d. 200 J Seorang anak menendang bola dengan kecepatan 10 m/s. Jika masa bola tersebut 1,5 kg maka energi kinetik bola adalah ……… a. 75 J c. 150 J b. 100 J d. 250 J A C D D C C A C B C B D B A A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Jumlah 20 II. Essay. Jawaban Skor Diketahui : m = 2 ton = 2000 kg v = 20 m/s ………………………………….. Ditanya : Ek = ? Jawab : Ek = ½ m.v2 ……………………….. Ek = ½ x 2000 kg x (20m/s)2 …………. Ek = 400.000 J ……………………… 1 1 1 2 Jumlah 5 Penilaian : Skor total = Skor PG + Skor Esay = 15 + 5 = 20 Skor Perolehan Siswa Nilai = X 100 Skor Total Skor Perolehan Siswa = X 100 20 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Sub Konsep Usaha dan Daya ( Siklus II ) II. Pilihan Ganda No S o a l Kunci Jwb Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Peristiwa berikut yang menggambarkan adanya usaha menurut fisika adalah ……… a. Dewi belajar hingga larut malam b. Wati menarik mobil-mobilan c. Tina mendorong tembok dengan sekuat tenaga d. Rina mengagumi bunga yang tumbuh di halaman rumah Dua komponen yang terdapat pada besaran usaha adalah …….. a. gaya dan kecepatan c. gaya dan perpindahan b. gaya dan waktu d. gaya dan daya Usaha sama dengan ……… a. gaya kali jarak c. jarak dibagi gaya b. gaya dibagi jarak d. gaya ditambah jarak Manakah yang bukan usaha ……… a. mengangkat tas c. menjinjing tas b. melempar bola d. mendorong sepeda Besar usaha yang dilakukan jika gaya satu Newton bekerja pada jarak satu meter sama dengan satu …….. a. joule c. derajat celcius b. kilogram d. watt Sebuah gaya dikatakan melakukan usaha bernilai positif bila ……….. a. arah gaya tegak lurus dengan arah perpindahan benda b. arah gaya sama dengan arah perpindahan benda c. arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan benda d. terjadi perpindahan pada benda Gaya yang selalu menghasilkan usaha bernilai negatif adalah ……… a. gaya gravitasi c. gaya pegas b. gaya otot d. gaya gesekan Gaya yang diberikan dikatakan tidak melakukan usaha jika …….. a. gaya tersebut tidak menyebabkan benda berpindah b. gaya tersebut menyebabkan benda berpindah c. gaya tersebut lebih besar dari berat benda d. gaya tersebut merupakan gaya dorong Ali dan Amir saling mendorong meja. Ali dengan gaya 50 N kekanan, sedangkan Amir dengan gaya 70 N kekiri, ternyata meja bergerak sejauh 2 m. usaha bersama ialah sebesar ……… a. 240 J ke arah Amir c. 40 J ke arah Amir b. 240 J ke arah Ali d. 40 J ke arah Ali Mahmud mengangkat benda yang massanya 5 kg dari lantai ke meja setinggi 70 cm. Usaha yang dilakukan Mahmud ialah sebesar …….. (percepatan gravitasi 10 N/kg). a. 3.500 J c. 35 J b. 350 J d. 3,5 J Daya adalah ………… a. Usaha yang dilakukan tiap satuan waktu b. keuntungan mekanik alat c. gaya yang dikerjakan pada jarak tertentu d. energi yang berpindah Satuan daya adalah ……………. a. joule c. Newton b. watt d. sekon Daya dapat dihitung dengan rumus ……. a. P = W x t c. P = W / t b. P = t / w d. P = w – t Daya tidak bergantung pada …………….. a. gaya c. waktu b. jarak d. arah gaya Lampu-lampu berikut yang akan menyala paling terang adalah lampu yang mengeluarkan energi sebesar ………… a. 100 joule tiap 20 detik c. 50 joule tiap 2 detik b. 45 joule tiap 3 detik d. 60 joule tiap detik B C A C A B D A D C A B C D D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Jumlah 20 II. Essay Jawaban Skor Diketahui : m = 150 kg h = 15 m t = 20 s g = 10 m/s2 ………………………..………….. Ditanya : P = ? m . g . h Jawab : P = …….…….……….. t 150 . 10 . 15 P = ……………..…… 20 P = 1.125 W ………………….. Jadi dayanya adalah 1.125 watt ………………….. 1 1 1 1 1 Jumlah 5 Penilaian : Skor total = Skor PG + Skor Esay = 15 + 5 = 20 Skor Perolehan Siswa Nilai = X 100 Skor Total Skor Perolehan Siswa = X 100 20 Guru memberikan penjelasan pada kelompok asal Guru sedang membagikan LKS di kelompok asal Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli Guru mengamati siswa dikelompok ahli Guru membimbing siswa Guru membimbing siswa Guru membimbing kelompok lainnya Siswa sedang berdiskusi Observer mencatat observasinya Selesai di tim ahli siswa kembali ke kelompok asal Siswa sedang mempresentasikan hasil diskusi Siswa mengajukan pertanyaan BIODATA PESERTA PEMILIHAN GURU BERPRESTASI TINGKAT KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011 1. Nama : ADA ARMADA PAHLA, S.Pd., M.Pd. 2. Tempat/Tanggal Lahir : Majalengka, 18 Maret 1970 3. NIP/NUPTK : 19700318 199903 1 008 4. Jenis Kelamin : Laki-laki 5. Agama : Islam 6. Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Maja 7. Unit Kerja : SMP Negeri 4 Maja 8. Alamat Unit Kerja : Jl. Raya Paniis No. 1 Maja Majalengka 45461 9. Alamat Tempat Tinggal : Lingkungan Perumahan Asabri No. 61 Simpeureum Cigasong Majalengka 10. Alamat Rumah : Lingkungan Perumahan Asabri No. 61 Simpeureum Cigasong Majalengka 11. Keterampilan Yang Dimiliki : Membuat Blogger 12. Hobi : Membaca 13. Tinggi Badan : 162 cm 14. Berat Badan : 72 kg 15. Golongan Darah : B 16. Prestasi yang pernah diraih : - Majalengka, 7 April 2011 Peserta ADA ARMADA PAHLA, S.Pd., M.Pd. NIP. 19700318 199903 1 008

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More